Minggu, 15 Desember 2013

Update Info Mahasiswa


Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan info-info yang berhubungan dengan FKIP. Infonya terkait dengan beasiswa, info microteaching, dan info PPL.Cara penyebaran info ini dilakukan melalui SMS. Mekanisme penyebarannya yaitu SMS dikirimkan ke pengurus BEM FKIP dan juga ke Bidang 4 HMP. Karena bidang IV HMP juga memiliki program kerja yang sama dengan Update Info Mahasiswa jadi info yang didapat dari Bidang IV BEM FKIP juga disebarkan ke mahasiswa lain.
Namun, kegiatan ini hanya berlangsung sampai dengan PPL karena terkendalanya kesibukan masing-masing jadi Bidang IV BEM FKIP kurang aktif dalam mencari info-info hangat mengenai FKIP.

Kegiatan penyebaran angket “apa solusimu?”


Kegiatan penyebaran angket ini dilaksanakam pada hari Senin, 2 Desember 2013. Dalam isi angket tertera “apa solusimu?” kata tersebut tidak hanya sekadar tulisan yang begitu saja dicetak, akan tetapi memiliki sebuah makna yang terkandung didalamnya. Maknanya yaitu setiap mahasiswa yang merasakan permasalahan dapat mengungkapkan segala keluh kesahnya, namun semua permasalahan yang mahasiswa alami tidak hanya diluapkan dalam bentuk tulisan yang ada pada kolom “kritik” namun juga memberikan sebuah alternative solusi ataupun masukan pada kolom “solusimu”. Jadi mahasiswa diarahkan untuk dapat memberikan solusi, tidak hanya memberikan kritik saja.
Hasil rekapan angket ini akan disampaikan kepada pimpinan fakultas/dekanat periode selanjutnya. Karena saat ini momenya sedang masa trransisi di jajaran dekanat. Sehingga kami beranggapan momen ini sangat tepat untuk menyampaikan segala aspirasi dari mahasiswa. Harapannya dengan dekanat yang baru dan dengan kepemimipinan yang baru pula, aspirasi mahasiswa dapat ditampung dengan baik dan mahasiswa sering dilibatkan untuk mengambil solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada di FKIP khususnya yang berkaitan dengan mahasiswa.
Oleh karena itu, kami memfasilitasi mahasiswa yang berkeinginan ikut serta dalam menyelesaikan masalah di FKIP dalam bentuk kegiatan penyebaran angket ini. Kegiatan yang masuk dalam kegiatan insidental bidang IV  (Kesejahteraan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat) BEM ini memiliki dua manfaat yaitu memberikan masukan kepada beberapa pihak di FKIP serta memberikan sebuah solusi akan permasalahan tersebut.
Kegiatan penyebaran angket mengambil ranah di daerah FKIP. Dengan mendatangi setiap mahasiswa yang sedang luang waktunya, kami menghampiri mereka kemudian memberikan sebuah angket untuk diisi oleh mahasiswa. Pengisian angket tersebut kami tunggu sehingga apabila mahasiswa kurang paham dapat bertanya secara langsung apa maksud angket tersebut. Kegiatan  ini berlangsung dari pukul 09.00 sampai pukul 13.00 WIB.
Semua angket yang disebarkan kepada mahasiswa akhirnya terkumpul semua. Berdasarkan angket yang terkumpul, maka permasalahan dapat diklasifikasikan dalam beberapa aspek diantaranya fasilitas, TU, dekan, kebersihan, dan dosen. Adapun hasil klasifikasinya adalah sebagai berikut.

Aspek
Permasalahan
Solusi
Fasilitas
1.      Kursi dan LCD ruangan kelas banyak yang rusak. AC di kelas banyak yang mati.
2.      Ruang HMP terlalu kecil.
3.      Banyak lampu yang mati.
4.      Hot spot sering mati.

5.      Ruang Ormawa banyak terjadi pencurian yang tidak terungkap yang disebabkan sedikitnya bukti karena tidak ada CCTV.
6.      Tidak ada gedung pementasan drama.







7.      Kurangnya ruang kuliah PGSD dan PAUD tidak memiliki gedung, padahal mahasiswanya banyak. Mahasiswa sering bolak balik dari gedung satu ke gedung selanjutnya.
8.      Kurangnya perawatan fasilitas yang ada.


9.      Gedung B kurang fasilitas.
10.  Menginginkan fasilitas perpustakaan khusus FKIP.
11.  Cat tembok mulai mengelupas.

12.  Gedung C sebaiknya ada musholla.
1.      Mengganti kursi dan LCD yang sudah rusak dan memperaiki Ac yang mati.


2.      Merenovasi ruangan HMP agar lebih luas.
3.      Mengganti lampu yang sudah mati.
4.      Memperbaiki hot spot agar dapat digunakan.
5.      Memberikan CCTV pada setiap sudut kampus. Selain itu Satpam sebaiknya melakukan pengecekan setiap pagi, siang, sore, dan malam.

6.      Membangun gedung pementasan drama, sebab jurusan PBSID, Bahasa Inggris, dan Teater Wejang sering mengadakan pementasan drama, namun tidak ada tempat khusus untuk melakukan kegiatan itu.
7.      Dengan banyaknya mahasiswa, maka sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.




8.      Menjaga dan member pengarahan kesadaran untuk merawat  fasilitas yang ada.
9.      Memperbaiki fasilitas yang ada di gedung B.
10.  Mendirikan perpustakaan khusus FKIP.

11.  Mengecat tembok yang mulai mengkusam dan mengelupas.
12.  Hall C lantai 2 sebaiknya dijadikan musholla.
Tata Usaha
&
BAA
1.      Pelayanan di TU kurang ramah.

2.      Pelayanan di BAA sangat kurang.
1.      Adakan pelatihan mengenai cara pelayanan yang bagus untuk TU.
2.      Menegur pegawai BAA agar memperbaiki pelayanannya.
Dekan
1.      Dekan kurang bersosialisasi dengan mahasiswa umum sehingga banyak yang kurang tahu nama dekan.
2.      Kurangnya keterbukaan dekan dengan mahasiswa.
1.      Sering mengadakan dialog dengan mahasiswa.




2.      Melibatkan mahasiswa dalam setiap penyelesaian permasalahan di FKIP agar terasa ringan serta diikutsertakan dalam pengambilan kebijakan.
Kebersihan
1.      Kantin di lingkungann FKIP kurang bersih.
2.      Banyak mahasiswa yang membuang sampah sembarangan.







3.      Gedung FKIP terlihat kumuh.





4.      Gedung HMP Geografi jarang dibersihan petugas kebersihan.
5.      Kamar Mandi masih kotor.
6.      Banyak sampah yang berserakan.
7.      Kamar mandi di Gedung I tidak terpisah antara putera dan puteri.
8.      Selokan samping gedung B jarang dibersihkan.
1.      Menanamkan kebersihan dimana saja.
2.      Mengadakan kegiatan go green atau cinta lingkungan agar mahasiswa sadar. Mengadakan kegiatan bersih-bersih secara bersama-sama. Memperingati mahasiswa yang membuang sampah sembarangan.
3.      Adakan  petugas kebersihan setiap pagi dan sore agar selalu terjaga kebersihan serta meminta partisipasi mahasiswa agar ikut terlibat dalam menjaga kebersihan.
4.      Membersihkan secara menyeluruh agar kebersihan tetap terjaga.

5.      Menjaga kebersihan di kamar mandi.
6.      Menyediakan tempat
      sampah lebih banyak.
7.      Sebaiknya dipisah agar terasa nyaman.


8.      Memperbaiki saluran air dan selokan.
Ormawa
1.      Kurangnya minat mahasiswa untuk bergorganisasi.

2.      Mahasiswa yang didelegasikandalam kegiatan kurang kompak dalam bekerja.
1.      Mengadakan pengenalan lebih menarik dan detail agar menarik minat mahasiswa.
2.      Lebih memperketat dan mempertegas pendelegasian agar kerja sama terbangun secara maksimal.
Dosen
1.      Dosen sering kali tidak masuk kelas sehingga mahasiswa malas kuliah.
1.      Menegur dan memperingati dosen yang jarang masuk kelas.

Dialog interaktif


Dialog interaktif merupakan salah satu kegiatan yang baru khususnya di Bidang IV BEM FKIP UMS. Kegiatan ini dilakukan bersama pimpinan Fakultas yaitu Dekan beserta seluruh wakil Dekan. Bentuk kegiatan ini yaitu audiensi dan sharing antara mahasiswa dan dekanat. Pada awalnya kegiatan ini memang belum direncanakan, namun ide mengadakan dialog interaktif muncul mengingat pentingnya follow up Dialog Faluktas yang sudah dilaksanakan bulan April yang lalu. Selain itu, BEM FKIP juga ingin menjalin silaturahmi dengan pimpinan Fakultas, bersama dengan ormawa FKIP juga agar tercipta hubungan yang harmonis.
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal               : Kamis, 14 November 2013-12-04
Waktu                      : 09:00-11:00 WIB
Tempat                     : Ruang sidang FKIP
Pembicara                 :
1.      DEKAN FKIP UMS (Dra. Nining Setyaningsih, M.Si
2.      WD. I dan IV FKIP UMS (Dra. Siti Zuhriyah Ariatmi, M.hum)
3.      WD. II FKIP UMS (Drs. Muhroji, SE. M.Si)
4.      WD. III FKIP UMS (Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum)
Sebelum acara dimulai, peserta dialog interaktif yang merupakan pimpinan dan perwakilan setiap ormawa diberi rekapan pokok bahasan dialog interaktif yang direkap dari masing-masing ketua umum ormawa dan bidang IV HMP yang mewakili Program Studinya masing-masing. Adapun pokok pembahasannya adalah sebagai berikut:
1.      Pemberian kenang-kenangan saat PPL untuk sekolahan yang dirasa memberatkan mahasiswa.
2.      Kurangnya intensitas DPL dalam melakukan kunjungan ke sekolah.
3.      Tindak lanjut program RSBI di Pendidikan Matematika dan Biologi.
4.      Pelayanan petugas TU yang kurang ramah.
5.      Pengadaan gedung perkuliahan untuk mahasiswa PGSD.
6.      Perlunya simulasi sebelum PPL untuk mahasiswa PGSD.
7.      Pengadaan gedung teater untuk program studi PBSID dan Pendidikan Bahasa Inggris.
8.      Transparansi nilai untuk program studi PBSID.
9.      Diadakan mata kuliah entrepreneurship disetiap jurusan.
10.  Diadakannya tempat untuk HMP Pendidikan Geografi.
11.  Pengadaan Lab khusus TOEIC/Self Acces Learning di fakultas.
12.  Kinerja WD III yang dirasa kurang maksimal.
13.  Jumlah kehadiran dosen Biologi pada waktu KBM (Drs. Ariyanto)
Pelakasanaan Dialog Interaktif dihadiri oleh Pimpinan Fakultas dan pada acara ini BEM FKIP mengundang Ketua Umum Ormawa yang ada di FKIP serta Ketua Bidang IV HMP se-FKIP. Undangan terlihat antusias dan dan memperhatikan jalannya dialog.
Dialog ini berjalan secara santai dan rileks, sehingga terjadi sharing-sharing antara mahasiswa dan dekanat. Sebelum diadakan dialog interaktif Ibu Dra. Nining Setyaningsih, M.Si selaku Dekan FKIP menyampaikan tanggapan mengenai dialog interaktif yaitu “Dialog Fakultas yang diadakan rutin setiap tahunnya memberikan dampak positif bagi dekanat untuk berbenah diri, dan ditindaklanjuti pada dialog interaktif seperti ini”. Intinya beliau sangat mengapresiasi adanya kegiatan semacam ini untuk saling evaluasi demi fakultas yang lebih baik. Selain itu beliau juga mengapresiasi kinerja dari ormawa selama ini. Selain Dekan FKIP yang menyampaikan tanggapan, Bapak Drs. Muhroji, S.E, M.Si selaku wakil dekan II juga menyampaikan tugasnya sebagai bendahara yang intinya beliau menyampaikan bahwa sistem pendanaan yang dulu diterapkan yakni semua keuangan bersifat sentralis, yaitu semua keuangan masuk ke fakultas, namun dalam tiga tahun terakhir pengajuan anggaran keuangan bersifat kompetitif yaitu setiap progdi mendapat dana yang berbeda-beda, tergantung lobbi dan kebutuhan masing-masing program studi. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa mulai tiga tahun terakhir anggaran dana dari universitas langsung masuk ke program studi dan tidak melewati oleh fakultas lagi.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan dialog antara mahasiswa dan dekanat. Sehingga memunculkan beberapa pertanyaan dari mahasiswa yang di tujukan kepada bapak ibu dekan maupun wakil dekan. Pertanyaan pertama dari saudara Muhammad Nasikin dari progdi PPKn yang menanyakan tentang mata kuliah PTK yang bermasalah dengan dosennya dan pelayanan TU yang kurang ramah. Kemudian di jawab oleh bu Ning selaku dekan FKIP, beliau mengatakan “mengenai mata kuliah PTK, saat evaluasi PBM tolong di isi sesuai kenyataannya karena identitas tidak di ketahui dan tidak mengubah penilaian dosen terhadap nilai mahasiswa, jika kinerja dosen tidak sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan dosen bisa langsung di tindaklanjuti”. Kemudian pertanyaan kedua di sampaikan oleh saudara Teguh Widodo yaitu mengenai pengadaan gedung perkuliahan progdi PGSD, simulasi mengajar pra PPL, dan pengadaan mata kuliah kewirausahaan. Pertanyaan tersebut langsung di jawab oleh bu Ning selaku dekan FKIP, beliau mengatakan  bahwa pengadaan gedung perkuliahan PGSD masih belum di utamakan karena universitas masih melakukan pembangunan gedung rektorat. Namun, ada wacana bekas gedung rektorat akan dialokasikan untuk PGSD dan PG PAUD, akan tetapi harus bersaing denggan fakultas Tehnik yang juga mengajukan permintaan untuk memakai gedung tersebut. Kemudian perihal simulasi pra PPL untuk mahasiswa yang akan mengambil matakuliah PPL masih belum bisa direalisasikan karena sekolah tidak akan mengijinkan mahasiswa turun langsung ke sekolah sebelum mengambil matakuliah yang ditentukan, contohnya microteaching. Kemudian tentang matakuliah kewirausahaan itu hanya program studi tertentu yang bisa menerapkannya dan jenis materinya pun berbeda-beda setiap progdi sehingga program studi masing-masing yang mempunyai kebijakan untuk  mengadakannya, contohnya seperti progdi Matematika, B.inggris, Akutansi, dan Biologi. Setelah itu Bapak Muhroji selaku WD 2 FKIP menambahi jawaban dari bu Ning perihal pengadaan gedung perkuliahan PGSD, beliau mengatakan bahwa ruang kuliah itu milik universitas bukan fakultas sehingga pembangunannya tergantung situasi, dan kebutuhan. Pertanyaan ketiga ditanyakan oleh Nandika Wahyu Saputra dari progdi Biologi yaitu perihal tindak lanjut RSBI khususnya mengenai sertifikat yang mengambil program RSBI. Bu ning dengan santai langsung menjawab pertanyaan teersebut, beliau mengatakan bahwa untuk RSBI, sertifikat sudah di usulkan dan semoga tahun ini lulusan RSBI sudah mendapatkan sertifikat tanda lulus RSBI”.
Pada termin ke 2 diskusi interaktif semakin menarik dan banyak mahasiswa yang ingin mengajukan pertanyaan, tapi karena waktu yang terbatas sehingga moderator hanya menunjuk tiga penanya saja. Pertanyaan pertama oleh Dwi Ilmiani dari progdi B.Inggris yaitu perihal pengadaan lab TOEIC/Self Acces Learning, gedung teater, les bahasa asing dengan sosialisasi yang kurang. Pertanyaan ini langsung di jawab oleh Dra. Siti Zuhriah Ariatmi, M.Hum selaku Wakil dekan 1 dan 4 yaitu beliau mengatakan bahwa masalah lab TOEIC itu langsung berhubungan dengan LC jadi tidak berkaitan dengan fakultas, tapi nanti bisa di usulkan. Kemudian masalah gedung teater akan di tempatkan di C4 yang diusahakan akan di renofasi menjadi gedung teater. Perihal bahasa asing itu juga langsung berkaitan dengan LC”. Pertanyaan kedua ditanyakan oleh Teguh Prasetya dari progdi PBSID yaitu mengenai kurangnya pelayanan transparasi nilai di progdi PBSID. Langung di jawab dengan tegas oleh bu Ning bahwa masalah nilai nanti akan disampaikan ke jurusan, dan juga ada blangko untuk pengajuan atau perubahan nilai ke BAA. Pertanyaan ketiga di tanyakan oleh ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa, Sunarno dari progdi Matematika yaitu perihal pemberian kenang-kenangan saat PPL, DPL yang tidak aktif karena izin PLPG, Pengadaan CCTV di gedung B karena banyak terjadinya pencurian, dana ormawa yang sangat terbatas, dan diadakannya kartu parkir karena banyak STNK mahasiswa yang hilang. Pertanyaan itu langsung di jawab oleh bu Ning dengan cepat yakni beliau mengatakan bahwa perihal kenang-kenangan saat PPL itu sifatnya sukarela jadi tidak dipaksakan. Tergantung dari kemampuan mahasiswa. Kemudian DPL yang tidak aktif karena alasan PLPG itu tidak di izinkan dengan alasan apapun dan DPL harus di laporkan ke fakultas. Selanjutnya perihal pengadaan CCTV di gedung B itu akan di upayakan segera. Perihal pengadaan kartu parkir itu beliau sangat setuju dan akan saya usulkan ke pihak universitas.
Demikianlah acara dialog interaktif berlangsung dengan santai dan rileks sehingga mahasiswa dan dekanat menjadi lebih akrab dan saling terbuka. Harapan kami dengan diselenggarakan acara ini adalah agar FKIP menjadi semakin lebih baik lagi dan aspirasi mahasiswa bisa di tampung dan dicoba untuk di realisasikan oleh pihak dekanant maupun universitas.

Bakti sosial


Bakti sosial merupakan salah satu program kerja insidental bidang IV BEM FKIP. Kegiatan ini bertujuan untuk menyumbangkan sebagian barang yang kita miliki untuk orang yang membutuhkan. Dalam hal ini  kami bekerja sama dengan bidang Keislaman dalam acara Gema Ramadhan yang dilaksanakan pada bulan ramadhan tepat tanggal 21 Juli 2013. Barang yang disumbangkan berupa Iqro, Juz amma, dan alat tulis yang kami sumbangkan kepada TPA di desa Pandean, Ngemplak, Boyolali. 



Kegiatan tersebut dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal     :  Minggu, 21 Juli 2013
Waktu              : 16.00 WIB - selesai
Tempat             : TPA Desa Pandean, Ngemplak, Boyolali
Sasaran            : santri TPA
Acara               : Bakti Sosial

Pelaksanaan bakti sosial yang bekerjasama dengan acara Gema Ramadhan memberi warna tersendiri. Santri TPA Desa Pandean sangat antusias dalam mengikuti lomba-lomba yang diadakan BEM FKIP.  

Cafe Masta dan PPA


Cafe Masta dan PPA merupakan kegiatan yang dilakukan bersama ORMAWA FKIP saat Masta dan PPA berlangsung. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan para mahasiswa baru untuk membeli makanan. Dalam kegiatan ini, para ORMAWA membuka stand di taman FKIP. Peran BEM dalam kegiatan ini yaitu fasilitator dan penanggungjawab teman-teman ORMAWA, misalnya dalam hal distributor, pembagian tempat, dll.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal     : 21-31 September 2013
Waktu              : 07.00 WIB - selesai
Tempat             : Taman FKIP
Sasaran            : Mahasiswa Baru FKIP UMS 2013 
Dalam pelaksanaan Kafe MASTA dan PPA, bidang IV BEM sebagai fasilitator dan menyediakan link distributor. Sedangkan untuk koordinator keseluruhan kafe dipilih dari HMP. Bidang IV menyediakan distributor tunggal makanan dan satu distributor minuman dan makanan kecil yaitu KOPMA. Untuk pembagian tempat dan distributor kami lakukan sistem undian. Sedangkan untuk pembagian laba kami lakukan koordinasi antara HMP, BEM, UKM dan disributor untuk memperoleh kesepakatan. Pelaksanaan Cafe MASTA dan PPA untuk tahun ini terbilang lebih meriah dari tahun sebelumnya karena masing-masing HMP dan UKM sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan. Mereka menggunakan berbagai pernak-pernik dan hiasan untuk memperindah Cafe masing-masing. Pelakasanaan Cafe MASTA dan PPA tentunya juga ada Cafe Award yang berhasil diraih oleh HMP Pendidikan Akuntansi, HMP PGSD, dan UKM Teater Wejang.

Cafe kejujuran


Cafe kejujuran merupakan kegiatan bidang IV BEM yang menyediakan makanan ringan/jajanan di kantor BEM FKIP. Teman-teman yang ingin membeli, menaruh uangnya ditempat yang telah disediakan. Kafe kejujuran dilaksanakan pada awal kepengurusan sampai akhir kepengurusan. Kafe kejujuran dikembangkan dan dilaksanakan di BEM sendiri, ini digunakan untuk menambahkan penghasilan Bidang IV BEM dan melatih kejujuran para anggota BEM sekaligus kejujuran dan kepercayaan dari masing-masing anggota BEM.

Pengabdian masyarakat









Pengabdian masyarakat merupakan program kerja inti dari bidang IV BEM FKIP. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa sosial mahasiswa dan juga mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah untuk diterapkan kepada masyarakat. Tujuan lain dari diadakan Pengabdian Masyarakat yaitu untuk meningkatkan solidaritas antar Ormawa FKIP. Dengan tujuan tersebut maka mengambil tema Pengabdian Masyarakat pada tahun ini adalah “Pengmas sebagai suatu langkah kecil dengan kepedulian yang besar untuk sesama dan meningkatkan solidaritas antar Ormawa FKIP”.
Pada pelaksanaan Pengabdian Masyarakat tahun ini, kami membentuk panitia besar yang terdiri dari 4 delegasi masing-masing HMP. Adanya panitia besar tersebut sangatlah membantu dalam pelaksanaan kegiatan. Konsep pelaksanaan Pengabdian Masyarakat pada tahun ini ada beberapa inovasi kegiatan yang dirasa perlu untuk diadakan sesuai kebutuhan. Pada tahun ini Pengabdian Masyarakat dilaksanaan dengan serangkaian acara. Mulai dari Kegiatan HMP Mengajar, kemudian dilanjut dengan Pengmas di Klego, dan ditutup dengan Konser amal & Closing Ormawa di GOR UMS
 Pada tanggal 11-16 November 2013 Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di Kecamatan Simo, Boyolali. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah “HMP Mengajar”, jadi setiap HMP terjun ke sekolah-sekolah sesuai dengan ranah program studi masing-masing untuk melaksanakan kegiatan di sekolah tersebut. Ada 7 sekolahan yang digunakan sebagai tempat Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Simo dan 1 Nogosari, yaitu :
TK PGRI Pentur       : HMP PG-PAUD
SD N Pentur 2          : HMP PGSD
MTs Muh 4              : HMP Pendidikan Matematika
SMP N 3 Simo         : HMP Pendidikan Geografi
MTs Walen               : HMP PPKn
SMA Muh Simo       : HMP Pendidikan Biologi
MAN 2 Boyolali       : HMP PBSID & EDSO
SMK 3 Nogosari      : HM PEA
Alhamdulillah kegiatan yang dilaksanakan HMP berjalan dengan lancar dan mendapat respon yang positif dari masing-masing sekolah. Bidang IV BEM juga menyempatkan hadir di setiap kegiatan HMP mengajar.
Kegiatan selanjutnya yaitu Pengabdian Masyarakat di Sendangrejo, Klego, Boyolali. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22-24 November 2013. Ada beberapa acara yang dilakukan, antara lain:
Pada hari pertama, Jumat, 21 November 2013 acara yang dilaksanan yaitu “Pembukaan” pada pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh perangkat desa dan rekan-rekan BEM FKIP UMS serta panitia besar. Acara selanjutnya yang dilaksanakan setelah sholat jum’at adalah “Penyuluhan gizi”. Sasaran dari acara penyuluhan gizi ini adalah ibu-ibu desa Sendangrejo. Pembicara penyuluhan gizi ini adalah saudara Indira yang merupakan Ketua Umum HMP Gizi FIK UMS. Setelah acara selesai, langsung disambung dengan acara “Penyuluhan Budidaya Jamur” dengan menghadirkan pembicara dosen Pendidikan Biologi yaitu Ibu Titik Suryanti yang sudah ahli di bidang budidaya jamur, dan didampingi oleh alumni mahasiswa Pendidikan Biologi yang juga ahli dalam bidang budidaya jamur yaitu saudara Intan. Walaupun jumlah peserta tidak terlalu banyak, namun ibu-ibu cukup antusias mengikuti acara tersebut karena dalam acara tersebut pembicara tidak hanya menyampaikan saja mengenai budidaya jamur, namun sekaligus ibu-ibu diajak untuk mempraktekkan langsung. Kurangnya peserta dikarenakan belum adanya sosialisasi oleh perangkat desa, padahal dari pihak panitia sudah maksimal dalam sosialisasi ke perangkat desa. Hanya saja perangkat desa kurang tanggap dalam menerima info dari panitia.
Hari selanjutnya, Sabtu, 22 November 2013 acara dimulai dari pagi pukul 08.00 di MIM Seretan, TK Seretan, SD N Sendangrejo dan TK Pertiwi Sendangrejo. Acara yang dilaksanakan di sekolahan yaitu “Lomba-lomba dan pengajaran” yang diikuti oleh seluruh siswa. Lomba-lomba tersebut berupa lomba mewarnai, lomba menggambar, lomba baca puisi, dan lomba menyanyikan lagu daerah dan lagu nasional. Juri pada lomba-lomba tersebut adalah Ketua Umum Ormawa FKIP. Keceriaan terlihat jelas pada siswa-siswa serta juri lombanya. Setelah lomba-lomba, siswa diajak untuk ice breaking dan kemudian pengumuman pemenang lomba. Acara tersebut terbilang lancar dan mendapat respon yang baik dari pihak sekolah.
Acara selanjutnya yaitu “Pembagian Sembako” yang dilakukan oleh panitia, BEM FKIP, dan HMP. Acara ini dilakukan dengan konsep door to door. Walaupun rumah yang menjadi sasaran cukup jauh dan jalannya kurang bagus namun tidak mengurangi semangat teman-teman dalam membagikan sembako. Sore harinya, ada kegiatan “Pasar Murah” yang juga diiringi hiburan untuk menarik masyarakat desa Sendangrejo. Kegiatan pasar murah ini mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat. Barang-barang yang dijual pada pasar murah ini adalah sembako dan pakaian layak pakai.
Malam harinya, ada pengajian dan hiburan. Pengajian diisi oleh Bapak Abu Bakry Royani. Masyarakat yang hadir dalam acara pengajian ini cukup banyak. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Acara selanjutnya yaitu hiburan yang diisi oleh penampilan drama oleh HMP PBSID.
Hari Minggu, 23 November 2013 pagi hari diawali dengan “Penanaman Pohon” disepanjang jalan seretan yang baru di bangun. Penanaman pohon ini dilakukan bersama dengan bapak-bapak yang juga sedang kerja bakti. Kebersamaan dan kesederhanaan ini semakin terasa saat panitia dan BEM makan ketela rebus bersama dengan masyarakat.
Pada pukul 10.00 acara dilanjutkan dengan “Pengobatan Gratis” yang bekerja sama dengan Muhammadiyah Medical Cetre. Acara tersebut sangat lancar, dan banyak warga yang antusias datang ke balai desa. Jumlah warga yang hadir dan berobat sebanyak 61. Acara ini selesai pada pukul 13.00 WIB.
Setelah itu, acara berikutnya adalah “Presentasi Lomba Masak” dengan bahan dasar singkong. Acara ini diikuti oleh ibu-ibu posyandu desa Sendangrejo. Juri pada acara ini adalah Ibu Lurah, Hesti Kartikasari, dan Gista Ratih Astatin. Acara ini langsung disambung dengan acara penutupan dan pengumuman lomba masak-masak. Penutupan ini diisi oleh ketua panitia, ketua BEM, dan Bapak Lurah.
Acara yang dilaksanakan selama 3 hari di klego memberikan kesan yang yang mendalam bagi panitia, rekan-rekan BEM, dan warga masyarakat desa Sendangrejo. Terbukti dengan isi dari sambutan bapak Lurah pada saat penutupan yang merasa sangat berkesan dan menyampaikan ucapan terimakasih untuk panitia.
Serangkaian acara Pengabdian Masyarakat, ditutup dengan kegiatan “Konser Amal dan Closing Ormawa” yang bertempat di GOR UMS. Dalam acara ini dihadiri oleh WD III FKIP UMS dan Ormawa FKIP. Acara ini diselenggarakan bekerjasama dengan Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) kota Surakarta sebagai sasaran donasi dana konser amal. Sekaligus YPAC Music Percussion diundang untuk mengisi acara dalam acara tersebut. Acara ini diisi oleh beberapa bintang tamu, antara lain D’Javu, The Knigh Boys, YPAC Music Percussion, S.H.A.P.E Yesterday, Teather Wejang, dan AsIk. Selain itu acara ini juga sekaligus merupakan acara Grand Clossing ormawa FKIP UMS tahun 2013.